Hello...
I am back again..
I haven't post much at 2014..well, literally yes.
Balik lagi dengan segudang cerita..
Banyak sih tapi mungkin kebanyakan tentang pengalamanku tentang Korea Selatan.
Pertama, sejak tahun ini (bulan Maret) aku mulai ikut kelas bahasa Korea di Korea Cultural Center (KCC) - Pusat Kebudayaan Korea. Letaknya di Equity Tower lantai 17, dekat Pacific Place. Busway?! Turun aja di halte 'Polda' dan jalan kaki. Haha..
Next, dari kelas tersebut, ketemu teman-teman pecinta Korea. Dibanding dengan teman-teman kantor, sekalipun mereka juga menyenangkan, tapi bertemu dengan teman-teman yang menyukai hal yang sama itu sungguh sangat menyenangkan. Proses untuk bisa akrab pun lebih cepat. Diajar sonsaengnim / guru dari Korea juga menyenangkan. Apalagi sem *panggilan kita untuk si guru* lumayan bisa berbahasa Indonesia. Cara mengajarnyapun ramah dan approach semua siswa di kelas. Jadi, tidak ada kata ada siswa yang terabaikan. Oh ya, hanya karena mengambil kelas dasar, ada baiknya setidaknya belajar sendiri hangul dan beberapa kosakata Korea dasar karena teman-teman yang ada latar belakangnya sudah cukup mengenal budaya Korea dan banyak yang sudah mulai belajar otodidak jadi proses belajar awalnya agak cepat. Sem mengajar dengan metode yang menyenangkan jadi setiap pertemuan kelas tidak akan membosankan. Oh ya, biasanya pertemuan 16 minggu dan per minggu 2 kali pertemuan di hari yang berbeda (misalnya Rabu 1x pertemuan dan Jumat 1x pertemuan) tapi aku mengambil kelas hari Sabtu yang langsung dua kali pertemuan dalam sehari. Satu kali pertemuan durasinya kurang lebih 2 jam. Kelasku mulai jam 2 dan selesai jam 6. Karena jangka waktu yang panjang selama 4 jam, sekitar jam 4 sore kita diberi istirahat sekitar 10 menit. Yah, lumayanlah istirahat otak dulu sambil makan buat yang lapar ^^. Di kelas kita tidak hanya belajar bahasa tetapi juga budaya Korea. Mendekati akhir kelas, sem pinjam hanbok dari KCC untuk kita coba di kelas. Biasanya KCC ada acara hanbok experience setiap bulannya tapi kan banyak peminat jadi suka ngantri jadi woohoo..spesial kita di kelas, biarpun ngantri tapi kan cuma sekelas doang (note: gak semua kelas Sejong 1 yang seangkatan bisa lohh..sem kita aja yang baik banget mau minjemin..hehe..). Mulailah selca di mana-mana...jiwa narsis tetep eksis!!! Itulah Sejong 1.
Next, Sejong 2..ada gap sekitar 2 bulan sebelum kelas berikut di KCC dibuka. Dan untungnya kita sekelas dari Sejong 1 yang mau lanjut (gak semuanya bisa lanjut bersama) bisa ajuin lewat email ke KCC nama-nama yang pasti ikut Sejong 2 dan request untuk bisa sekelas. Walau KCC bilangnya gak janji bisa masukkin kita semua sekelas (karena mungkin dibagi 2) tapi lumayanlah kalo ada temen yang dikenal di Sejong 2 nanti. Well, akhirnya di Sejong 2 kita yang pasti ikut semua sekelas sihh kecuali uri Sejong 1 maknae yang di kelas berbeda. Kelasnya masih di hari Sabtu jam 2 sampe jam 6 sore. Ternyata kita digabung dengan teman-teman yang juga punya pemikiran sama dengan kita untuk minta mereka agar sekelas. Jadi, 2 kelas Sejong 1 digabung di Sejong 2. Nah, sem kali ini beda lagi, temennya sem di Sejong 1. Tahu aja karena mereka sering ngobrol bertiga dengan sem satu lagi yang ngajar di kelas berbeda. Ok, kelas tetap menyenangkan dan sem kali ini juga bisa sedikit-sedikit bahasa Indonesia, orang Korea juga pastinya. Bedanya, sem kali ini suka kasih tes kosakata TIAP MINGGU jadi otomatis mesti hapal setiap kosakata yang dipelajari minggu ini untuk dites minggu depannya pas kelas mulai. Tapi, lumayan, jadi lebih banyak ingat kosakata^^ Sejong 2 masih berlanjut hingga Desember, so itulah Sejong 2.
Berikutnya, pas saeng Jesica magang di Jakarta kurang lebih 3 bulan, kita ke Jakarta Fair 2014 dan ke booth Korea. Di situ kita belanja produk-produk Korea (kebanyakan snack & ada ice cream Korea yang enaaaakk banget). Kita juga liat pertunjukan Samulnori live di depan booth Korea-nya. Itu loh pertunjukan orang main alat musik semacam drum dengan topi yang ada semacam pita di atas kepala lalu kepala diputar-putar supaya 'pita'nya muter-muter gitu sambil mereka nari-nari. Keren! Itulah Jakarta Fair 2014.
Berikutnya, bulan Oktober 2014 ada festival Korea-Indonesia githu. Jadi, banyak event budaya Korea yang diselenggarakan. Sempet nonton musikal Korea di KCC, lalu liat pameran hiasan bunga oleh orang Korea di KCC, nonton pembukaan festivalnya di Lotte Shopping Avenue, makan bibimbap gratis dan nonton The Painters. Oh ya, cerita tentang pertunjukan The Painters karena itu yang paling berkesan. The Painters itu pertunjukan melukis live/langsung dari atas panggung yang para pelukisnya ada 4 oppas yang ganteng-ganteng^^. Lukisan mereka keren-keren dan sesuatu yang unexpected. Awalnya kita gak tahu mereka bikin lukisan apa ehh tiba-tiba muncul lukisan keren banget dan mereka bawainnya dengan cara fun banget. Oopss, did I forget to mention they're doing it without speaking aka pantomime?!! Yup, mereka berpantomim. Bersuara tapi tidak ngomong. Dan mereka tuhh lucuuuuu banget..tiap saat pengen ketawa terus dehh..dan metode melukis mereka beda-beda mulai dari 4 orang itu melukis yang tampaknya abstrak pas digabung ehh muncul si 'oppa Gangnam Style' aka Psy di lukisan mereka, hingga lukisan di gelap yang lukisannya bercahaya, lukisan serbuk emas (lupa namanya), lukisan di permukaan air dan pas kanvas ditempel di permukaannya, jajaaaaaanggg...lukisan itu muncul di kanvas, dan banyak lagi. Ok, that was fun.
Masih banyak sihh pengalaman-pengalaman tentang Korea mulai dari mencoba berbagai makanan Korea, baca buku tentang Korea, dan lain-lain. I'm sleepy that's why I stop for now.
See ya...
#FarFromHome
Sabtu, 15 November 2014
Senin, 24 Februari 2014
SM Global Audition - Jakarta Experience
Jakarta, 25 Februari 2014
Perjalanan dimulai Sabtu, 22 Februari 2014 malam saat dijemput tante, sepupu dan keponakan di tempat kos. Saya bermaksud mengantar keponakan kecilku untuk ikut SM Global Audition 2014 - Indonesia. Dia hendak mengikuti audisi pada hari Minggu, 23 Februari 2014.
Pada hari Minggu, 23 Februari 2014, entah karena kegilaan apa (dengan motivasi ingin jumpa artis SM yang mungkin juga tidak ada) aku ikut menemani ke Hotel Manhattan Jakarta. Awalnya hanya menemani namun ternyata orangtua tidak bisa masuk di dalam. Akupun 'terpaksa' menemani keponakanku (berharap juga sih ketemu artis SM, hehe..). Masuk ke dalam dengan hati deg-degan. Secara aku tidak mendaftar lewat e-mail *setiap peserta harus mendaftar lewat e-mail*. Entah karena peserta yang kebanyakan sehingga staff tidak memperhatikan itu tapi aku bisa masuk ke ruang audisi. Karena gak mungkin nyanyi, aku ikut audisi akting. Tapiiiiii..aku tidak punya persiapan sama sekali. Mana staff-staffnya pasang muka killer dan tampak tidak ramah juga tampak ingin mempercepat segala prosesnya. Tapi maklum juga sihh..4 hari audisi dengan ribuan peserta yang ikut, dari pagi hingga malam, wajar mereka capek. Makin kelihatan pas di tempat audisi. Seharusnya dibilang peserta diberi waktu 2 menit namun ini tidak sampai 30 detik sudah pada "Lanjut" saja. Yaaa walau staffnya lucu juga sih, dari Korea tapi berbahasa Indonesia, hehe..sorry staffs!!! Tapi staff-staffnya pada ganteng-ganteng & cantik-cantik juga modis. Gak ketemu artis sihh, hiks..tapi it's okay!!! Kembali ke ruang audisi. Melihat sepupu dan keponakanku audisi nyanyi dan aku giliran berikut. Dag dig dug....aku tak pernah audisi apapun seumur hidupku apalagi akting. Akhirnya pas giliranku. Aku cuma berbahasa Inggris dan curhat *lupa kata-katanya* secara tidak persiapkan script dan tidak latihan sama sekali. Tidak berharap sama sekali karena motivasiku bukan jadi artis walau deep down inside pengen juga sih. Melihat situasi tersebut, di mana peserta hanya diberi waktu 30 detik, sepupuku langsung nyanyi inti reff-nya pas puncaknya tapi kasian keponakanku yang baru 9 tahun dengan polosnya menyanyi dari awal lagu, belum puncaknya dan di cut saat sebelum menyanyi puncaknya di reff.
OK, long day at sunday membuat kepalaku sakit hingga hari Senin. Badanku terasa lemah hingga tidak masuk kantor pada hari seninnya. Hingga sekarangpun hari Selasa, badanku belum terasa fit. Tapi, tetap semangat menjalani hari dan masuk kantor donk. Imanku pada Tuhan Yesus bahwa aku sudah sembuh. Perkataan juga penuh kuasa.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
-Ibrani 11:1-
Semangaaattt..hari Selasa baru saja dimulai!
God guides me!
#Far From Home
#StayPositive
Perjalanan dimulai Sabtu, 22 Februari 2014 malam saat dijemput tante, sepupu dan keponakan di tempat kos. Saya bermaksud mengantar keponakan kecilku untuk ikut SM Global Audition 2014 - Indonesia. Dia hendak mengikuti audisi pada hari Minggu, 23 Februari 2014.
Pada hari Minggu, 23 Februari 2014, entah karena kegilaan apa (dengan motivasi ingin jumpa artis SM yang mungkin juga tidak ada) aku ikut menemani ke Hotel Manhattan Jakarta. Awalnya hanya menemani namun ternyata orangtua tidak bisa masuk di dalam. Akupun 'terpaksa' menemani keponakanku (berharap juga sih ketemu artis SM, hehe..). Masuk ke dalam dengan hati deg-degan. Secara aku tidak mendaftar lewat e-mail *setiap peserta harus mendaftar lewat e-mail*. Entah karena peserta yang kebanyakan sehingga staff tidak memperhatikan itu tapi aku bisa masuk ke ruang audisi. Karena gak mungkin nyanyi, aku ikut audisi akting. Tapiiiiii..aku tidak punya persiapan sama sekali. Mana staff-staffnya pasang muka killer dan tampak tidak ramah juga tampak ingin mempercepat segala prosesnya. Tapi maklum juga sihh..4 hari audisi dengan ribuan peserta yang ikut, dari pagi hingga malam, wajar mereka capek. Makin kelihatan pas di tempat audisi. Seharusnya dibilang peserta diberi waktu 2 menit namun ini tidak sampai 30 detik sudah pada "Lanjut" saja. Yaaa walau staffnya lucu juga sih, dari Korea tapi berbahasa Indonesia, hehe..sorry staffs!!! Tapi staff-staffnya pada ganteng-ganteng & cantik-cantik juga modis. Gak ketemu artis sihh, hiks..tapi it's okay!!! Kembali ke ruang audisi. Melihat sepupu dan keponakanku audisi nyanyi dan aku giliran berikut. Dag dig dug....aku tak pernah audisi apapun seumur hidupku apalagi akting. Akhirnya pas giliranku. Aku cuma berbahasa Inggris dan curhat *lupa kata-katanya* secara tidak persiapkan script dan tidak latihan sama sekali. Tidak berharap sama sekali karena motivasiku bukan jadi artis walau deep down inside pengen juga sih. Melihat situasi tersebut, di mana peserta hanya diberi waktu 30 detik, sepupuku langsung nyanyi inti reff-nya pas puncaknya tapi kasian keponakanku yang baru 9 tahun dengan polosnya menyanyi dari awal lagu, belum puncaknya dan di cut saat sebelum menyanyi puncaknya di reff.
OK, long day at sunday membuat kepalaku sakit hingga hari Senin. Badanku terasa lemah hingga tidak masuk kantor pada hari seninnya. Hingga sekarangpun hari Selasa, badanku belum terasa fit. Tapi, tetap semangat menjalani hari dan masuk kantor donk. Imanku pada Tuhan Yesus bahwa aku sudah sembuh. Perkataan juga penuh kuasa.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
-Ibrani 11:1-
Semangaaattt..hari Selasa baru saja dimulai!
God guides me!
#Far From Home
#StayPositive
Rabu, 12 Februari 2014
Gereja Tiberias - Jakarta
Sebagai orang yang baru pertama kali di Jakarta, berpetualang ke berbagai tempat itu perlu..haha..
Hari ini saya bakal nge-post tempat-tempat ibadah gereja Tiberias yang pernah saya kunjungi ato saya tahulah cara ke sana tapi belum sempat ke sana, yang kebanyakan menggunakan busway aka Trans Jakarta. Cekidotz!
Balai Sarbini - Dome Plaza Semanggi (Jl. Jend. Sudirman Kav. 50, Jakarta Selatan)
Nah, ini kalo dah tahu gampang nih. Balai Sarbini tuh sebelahnya Plaza Semanggi. Halte busway dekat situ yaitu Koridor 1 turun di halte ‘Bendungan Hilir / Benhill’. Juga ada koridor 9 kalo gak salah di halte Semanggi..halte Benhill dan Semanggi tuh terhubung dengan jalan yang panjang buat saling transit. Shelter transit terpanjang nihhh. Kebanyakan aku turun di Benhill. Tanya aja petugas arah Plaza Semanggi/Balai Sarbini. Jalan dikit, nyampe dehh..
Nah, ini kalo dah tahu gampang nih. Balai Sarbini tuh sebelahnya Plaza Semanggi. Halte busway dekat situ yaitu Koridor 1 turun di halte ‘Bendungan Hilir / Benhill’. Juga ada koridor 9 kalo gak salah di halte Semanggi..halte Benhill dan Semanggi tuh terhubung dengan jalan yang panjang buat saling transit. Shelter transit terpanjang nihhh. Kebanyakan aku turun di Benhill. Tanya aja petugas arah Plaza Semanggi/Balai Sarbini. Jalan dikit, nyampe dehh..
SUNDAY SERVICE : 14.00 | 17.00 (BOANERGES YOUTH) | 19.30
Senayan City (Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Selatan)
Sekitar dua ato tiga kali ibadah di sini pas hari minggu, dan biasanya naik taksi. Yang pertama kali karena si supir gak tahu ato pura-pura gak tahu cara ke Ged. Plaza Sentral. Akhirnya aku bilang ke Senayan City aja daripada uang habis gara-gara taxi. Ternyata bisa dengan busway, cuma yahh jalan…harus kuat jalan, sehatlaahh..turun di koridor 1 di halte ‘Bunderan Senayan’. Turunnya di depan Ratu Plaza. Nah, jalan aja masuk jalan kecil dekat situ katanya hingga tembus ke Senayan City. *belum pernah coba sihh…tapi deket loh, pernah coba yang pas pulang…untuk ke halte ‘Bunderan Senayan’…pas pulang aku muter2 jadi gak recommended lahhh..hahhaha..
*update* 16 Nov 2014: Ternyataaa...deket Balai Sarbini. Kalo gak salah dari halte Benhill tuh di seberangnya. Udah pernah liat sih gedungnya tapi belum pernah ibadah di sana. Maklum, langganan Sarbini ^^
*update* 16 Nov 2014: Ternyataaa...deket Balai Sarbini. Kalo gak salah dari halte Benhill tuh di seberangnya. Udah pernah liat sih gedungnya tapi belum pernah ibadah di sana. Maklum, langganan Sarbini ^^
SUNDAY SERVICE : 09.00 | 11.00 | 13.30 | 16.00 | 19.00
Gereja Tiberias Kelapa Gading Nias (Jl. Kelapa Nias Raya Blok HT 60, Jakarta Utara)
Kalo yang ini baru sekali tapi bangunannya baguuuss bangettt..karena aku selalu mulai naik busway di koridor 5 halte ‘Pasar Baru Timur’ -dekat Golden Truly- jadi mulai dari sana naik busway ke arah Ancol turun di halte ‘Jembatan Merah’. Dari situ transit ke koridor 12 di halte yang sama ke arah Tj. Priok kalo gak salah. Turun di halte ‘Sunter Boulevard’. Tanya petugas yah pas naik, takutnya buswaynya gak lewat situ lain kali katanya. Nah, halte ‘Sunter Boulevard ini dah bersebelahan deng MoI a.k.a Mall of Indonesia. Di depan MoI, naik angkot biru 30A. Tanya sopir apa lewat Tiberias Gading Nias. Mereka dah tahu. Ntar langsung berhenti di depan kok. Sampe dehh..oh yaa cara pulangnya hampir sama tapi naik angkotnya nyebrang jalan dulu lalu turun di MoI (tanya sopir kalo lewat MoI). Dari MoI tinggal naik busway. Untuk yang bagian nyebrang dulu mau dipraktekkan dulu soalnya sebelumnya naik pas yang di depan Tiberias Gading Nias alias gak nyebrang dan gak tanya sopir juga, jadinya nyasar lamaaa..hingga akhirnya dia balik lagi lewat MoI ㅠㅠ
Kalo yang ini baru sekali tapi bangunannya baguuuss bangettt..karena aku selalu mulai naik busway di koridor 5 halte ‘Pasar Baru Timur’ -dekat Golden Truly- jadi mulai dari sana naik busway ke arah Ancol turun di halte ‘Jembatan Merah’. Dari situ transit ke koridor 12 di halte yang sama ke arah Tj. Priok kalo gak salah. Turun di halte ‘Sunter Boulevard’. Tanya petugas yah pas naik, takutnya buswaynya gak lewat situ lain kali katanya. Nah, halte ‘Sunter Boulevard ini dah bersebelahan deng MoI a.k.a Mall of Indonesia. Di depan MoI, naik angkot biru 30A. Tanya sopir apa lewat Tiberias Gading Nias. Mereka dah tahu. Ntar langsung berhenti di depan kok. Sampe dehh..oh yaa cara pulangnya hampir sama tapi naik angkotnya nyebrang jalan dulu lalu turun di MoI (tanya sopir kalo lewat MoI). Dari MoI tinggal naik busway. Untuk yang bagian nyebrang dulu mau dipraktekkan dulu soalnya sebelumnya naik pas yang di depan Tiberias Gading Nias alias gak nyebrang dan gak tanya sopir juga, jadinya nyasar lamaaa..hingga akhirnya dia balik lagi lewat MoI ㅠㅠ
SUNDAY SERVICE : 08.00 | 11.00 | 15.30 | 19.00
Tiberias Center Kelapa Gading (Jl. Boulevard Raya Blok PD 1/20-22, Kelapa Gading)
Rutenya hampir sama dengan Gereja Tiberias Kelapa Gading Nias namun saat naik angkot biru 30A bilang 'Tiberias Lama' ato 'Tiberias Center'. Kalo sopirnya bilang lewat situ yah naik aja.
SUNDAY SERVICE : 07.30 | 10.00 | 12.30 | 15.00 | 17.00 | 19.30
Mall of Indonesia (MoI) Lt. P3 (Jl. Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara)
Udah dijelasin sekalian di atas yah. Jadi bagi yang gak lanjut ke Nias, langsung aja ibadah di MoI. Hehe..deket banget dengan halte ‘Sunter Boulevard’ di koridor 12. Hampir sebelahan.
Udah dijelasin sekalian di atas yah. Jadi bagi yang gak lanjut ke Nias, langsung aja ibadah di MoI. Hehe..deket banget dengan halte ‘Sunter Boulevard’ di koridor 12. Hampir sebelahan.
SUNDAY SERVICE : 08.00 | 10.30 | 14.00 | 16.30 | 19.00
Mangga Dua Square Lt. Basement 2 (Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta Utara)
Aku udah pernah ke sini tapi dengan teman cuma untuk belanja. Jadi kendaraan umum masih bingung. Setahu saya di depannya ada halte busway ‘ITC Mangga Dua’. Coba aja tanya2 petugas..koridor 12 lewat dehh..
*update 16 Nov 2014* kalo dari halte 'Pasar Baru Timur', turun di halte 'Jembatan Merah' ato 'Gunung Sahari Mangga Dua' terus transit busway gandeng koridor 12 arah Pluit, turun di halte 'ITC Mangga Dua'. Selanjutnya tanya petugas aja..^^
Aku udah pernah ke sini tapi dengan teman cuma untuk belanja. Jadi kendaraan umum masih bingung. Setahu saya di depannya ada halte busway ‘ITC Mangga Dua’. Coba aja tanya2 petugas..koridor 12 lewat dehh..
*update 16 Nov 2014* kalo dari halte 'Pasar Baru Timur', turun di halte 'Jembatan Merah' ato 'Gunung Sahari Mangga Dua' terus transit busway gandeng koridor 12 arah Pluit, turun di halte 'ITC Mangga Dua'. Selanjutnya tanya petugas aja..^^
SUNDAY SERVICE : 09.00 | 11.00 | 14.30 (Mandarin Service) | 17.00
Mall MGK Kemayoran Lt. 9 (Jl. Angkasa Kav. B 6 Kemayoran, Jakarta Pusat)
Di lantai 9 di The Luxus Function Room. Ini dekat kantor dan tempat kosku jadi biasanya jalan kaki. Kalo dari halte ‘Pasar Baru Timur’ bisa naik bajaj dengan harga 7rb-10rb (nawar) ato jalan kaki yang jauuuhh tapi aku masih lebih milih jalan lewat rel kereta api buat hemat..hahaha..kalo dari Koridor 12 kayaknya ada halte ‘Kemayoran’ tapi mesti naik kendaraan umum lagi..untuk Koridor 12 ke MGK belum pernah coba..
SUNDAY SERVICE : 07.00 - 08.40 | 09.00 - 10.40 | 11.00 - 12.30
Ged. Panin Bank Lt. 4 (Jl. Jend. Sudirman Kav. 1 Seb. Ratu Plaza, Jakarta Pusat)
Untuk ibadah di sini sihh belum pernah tapi sering liat..secara bersebelahan dengan Ratu Plaza. Liat deh cara ke Ratu Plaza di bagian atas. Jadi, turun aja di koridor 1 halte ‘Bendungan Hilir / Benhill’.
Untuk ibadah di sini sihh belum pernah tapi sering liat..secara bersebelahan dengan Ratu Plaza. Liat deh cara ke Ratu Plaza di bagian atas. Jadi, turun aja di koridor 1 halte ‘Bendungan Hilir / Benhill’.
SUNDAY SERVICE : 09.00 | 11.00 | 13.00 | 15.00 | 17.00 | 20.00
Pluit Village (D/H MEGA MAL PLUIT) No. 34-35-36 (Jl. Pluit Permai (Hadap Utara), JakUt)
Katanya sihh kalo naik busway yah turun di halte ‘Pluit’ ato tanya petugas. Ntar dehh kapan2 coba kesana.
*update 16 Nov 2014* yup, turun di halte 'Pluit', di depan (ato belakang yah itu?!) dan dekat situ, cari aja yang ada tulisan 'Tiberias' (Jangan masuk dalam mall-nya karena itu di bagian luar!).
Katanya sihh kalo naik busway yah turun di halte ‘Pluit’ ato tanya petugas. Ntar dehh kapan2 coba kesana.
*update 16 Nov 2014* yup, turun di halte 'Pluit', di depan (ato belakang yah itu?!) dan dekat situ, cari aja yang ada tulisan 'Tiberias' (Jangan masuk dalam mall-nya karena itu di bagian luar!).
SUNDAY SERVICE : 09.00 | 11.30 | 17.00 | 19.00
Grand Gajah Mada – Plaza Gajah Mada Lt. 7 (Jl. Gajah Mada No. 19 - 26, Jakarta Pusat)
Ibadah di sini juga belum pernah, tapi pernah ke Gajah Mada Plaza. Tepat di depannya ada halte busway ‘Sawah Besar’ di Koridor 1. Naik aja dari 'Terminal Kota' ato 'Blok M'.
*update 16 Nov 2014* katanya udah ditutup deh kayaknya...
Ibadah di sini juga belum pernah, tapi pernah ke Gajah Mada Plaza. Tepat di depannya ada halte busway ‘Sawah Besar’ di Koridor 1. Naik aja dari 'Terminal Kota' ato 'Blok M'.
*update 16 Nov 2014* katanya udah ditutup deh kayaknya...
SUNDAY SERVICE : 07.30 | 10.00
Tiberias Grand Indonesia - Menara BCA Lt. 42 (Jl. MH Thamrin No. 1, Jakarta Pusat)
Ini ada di dekat Bunderan HI. Di Koridor 1 memang ada halte ‘Bunderan HI’ tapi untuk ke Grand Indonesia lebih dekat ke halte ‘Tosari ICBC’ dehh di Koridor 1 juga. Kedua halte ini mengapit Bunderan HI-nya. Dari halte Tosari ICBC jalan kaki dikit aja, nyebrang dikit lalu masuk. Sebelum ke lt. 42, di resepsionis ato bagian informasi mereka bakal nahan KTP ato kartu identitas kita dan ditukar dengan kartu pass buat menuju lift. Semacam kartu yang ditaruh pas masuk busway. Baru deh pencet nomor lantainya ’42′ dan nanti alatnya kasih tau lift yang mana. Liftnya pake abjad. Waktu aku pergi tanggal 22 Desember 2013 kemarin aku di lift ‘S’. Canggih yahh alatnya…haha..lift-nya cepet banget kok..gak sampe semenit juga dah lt. 42. Ntar abis ibadah jangan lupa yaahhh ke bagian resepsionis lagi..masih perlu KTPnya kan??
Ini ada di dekat Bunderan HI. Di Koridor 1 memang ada halte ‘Bunderan HI’ tapi untuk ke Grand Indonesia lebih dekat ke halte ‘Tosari ICBC’ dehh di Koridor 1 juga. Kedua halte ini mengapit Bunderan HI-nya. Dari halte Tosari ICBC jalan kaki dikit aja, nyebrang dikit lalu masuk. Sebelum ke lt. 42, di resepsionis ato bagian informasi mereka bakal nahan KTP ato kartu identitas kita dan ditukar dengan kartu pass buat menuju lift. Semacam kartu yang ditaruh pas masuk busway. Baru deh pencet nomor lantainya ’42′ dan nanti alatnya kasih tau lift yang mana. Liftnya pake abjad. Waktu aku pergi tanggal 22 Desember 2013 kemarin aku di lift ‘S’. Canggih yahh alatnya…haha..lift-nya cepet banget kok..gak sampe semenit juga dah lt. 42. Ntar abis ibadah jangan lupa yaahhh ke bagian resepsionis lagi..masih perlu KTPnya kan??

SUNDAY SERVICE : 08.00 | 10.30 | 13.00 | 16.00 | 19.00
Gedung Gading Marina - Ballroom (Jl. Boulevard Barat Raya No. 1, Kelapa Gading, JakUt)
Belum pernah ke sini tapi pernah liat pas kesasar waktu mau ke Nias (baca di atas). Haha..ntar kalo ada info aku update. Deket Mall Kelapa Gading deh rasanya.
Belum pernah ke sini tapi pernah liat pas kesasar waktu mau ke Nias (baca di atas). Haha..ntar kalo ada info aku update. Deket Mall Kelapa Gading deh rasanya.
SUNDAY SERVICE : 08.00 | 11.00 | 15.30 | 19.00
Wisma Dharmala Sakti (Intiland Tower) Podium Lt. 3 (Jl. Jend. Sudirman Kav. 32 Jakarta Pusat)
Belum pernah juga ke sini..hehe..tapi pernah liat..naik busway Koridor 1 turun di halte Karet ato Setiabudi (antara dua ini, lupa). Bangunannya unik sih..dekat halte busway :)
Itu aja dulu yahhh..ntar aku cari info dulu cara ke tempat-tempat ibadah Gereja Tiberias lainnya.
TIBERIAS “Mempersiapkan Jemaat yang Kudus, Misionaris dan Siap ke Sorga” - "Holy, Missionary dan Ready to Heaven"
BOANERGES YOUTH “Empowering for Excellence and Greatness” as we’re thundering everywhere, making a difference.
GBU,,
Begin with a post
Jakarta, 12 Februari 2014
Sebentar lagi hari Valentine. Sekalipun bagiku setiap hari adalah hari kita berbagi kasih sayang, tetap saja untuk tahun ini rasanya sepi, jauh dari keluarga. Tinggal sendiri di kota yang asing.
Jakarta.
Ibukota yang penuh kesibukan. Dipenuhi orang-orang yang rajin mencari uang. Mereka bukannya cinta uang tapi demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tempat tinggalku saat ini. Menjadi anak kost untuk pertama kalinya. Hari-hari yang kujalani tidaklah mudah. Budaya yang berbeda membuatku mengalami apa yang namanya Culture Shock. Tempat ini sungguh berbeda. Berbagai macam orang dari segala penjuru Indonesia bahkan dari luar negeri berkumpul di ibukota Indonesia ini. Kota yang selalu menjadi langganan banjir.
Tujuan saya datang ke kota ini sungguh suatu perkembangan yang luar biasa. Tidak terpikir di pikiran saya sebelumnya untuk tinggal di sini. Saat datang ke Jakarta semata-mata hendak mengikuti tes dari Kemenlu. Pikiran saya bahwa saya hanya akan tinggal kurang lebih seminggu di sini untuk mengikuti tes dan kemudian pulang ke kampung halamanku di Manado.
Ternyata perkembangannya jauh dari yang kubayangkan. Tinggal di ibukota memiliki berbagai fasilitas yang dibutuhkan. Akhirnya perkembangan membawaku tinggal di sini. Kali inipun kupikir takkan lama. Hanya sebulan. Menyewa sebuah kamar di sebuah rumah besar dan di keluarga yang tidak kukenal, benar-benar terasa asing.
Flashback. Jakarta Selatan.
Tempatnya dekat dengan kantor walikota Jakarta Selatan. Ibu kostnya sangat ramah. Namun semua ini terasa asing. Karena tempatnya berbentuk rumah, sangat tidak enak untuk keluar rumah, bahkan saat diinginkan. Tidak banyak memori di sini. Kebanyakan hanya berdiam diri di kamar sambil menonton TV dengan channel-channel dari TV Kabel. Saat di Manado, saya terbiasa dengan menonton dengan Indovision dan adanya TV Kabel di kamar sungguh menenangkan. Mama juga mengirimkan PS2 yang bisa kumainkan saat bosan. Saya menunggu sebulan untuk mendengar hasil dari tes yang kuikuti. Waktu sebulan itu kuhabiskan dengan belajar dan diselingi dengan menonton dan bermain PS2. Kugunakan juga waktuku menjelajah beberapa tempat di Jakarta. Saya suka menggunakan busway Transjakarta karena saya masih takut naik taksi. Karena belum tahu banyak soal daerah Jakarta, pikiran bahwa taksi bakal membawaku berputar-putar demi tarif argo yang mahal sungguh menakutkan. Dua kali kejadian seperti itu terjadi dan rasa takut untuk mencobanya lagi. Sekalipun begitu, sebulan itu dipenuhi rasa tidak tenang dan gugup menunggu hasil tes yang bakal menentukan apakah aku tinggal di Jakarta untuk tes selanjutnya atau pulang ke Manado.
Sebulan berakhir dan aku belum lolos. Belum. Bakal kucoba lagi tahun depan. Hopefully. Sekarang saatnya pulang. Begitu pikirku. Sampai orangtuaku menyarankanku untuk tinggal di Jakarta dan kerja di sini. Mengatakannya mudah. Hhaahh..Aku mendesah. Bagaimana cara mendapatkan pekerjaan? Itu tidak mudah. Berbagai rekomendasi dari orangtuaku untuk meminta bantuan orang-orang kenalan mereka yang bahkan belum pernah kutemui sebelumnya. Kenal saja tidak. Aku paling tidak suka 'mengemis-ngemis'. Hingga akhirnya ada yang memberiku pekerjaan. Walau bukan sepenuhnya yang kuinginkan. Untuk saat ini, itu cukup. Saatnya pindah. Tempat kerjaku dan tempat kost di Jakarta Selatan jauh letaknya.
Next Stop. Jakarta Kemayoran.
Akhirnya mendapat tempat kost setelah bertanya di sana-sini. Karena mencarinya terburu-buru, kurang lebih sejam-an, maka tempat kost itu didapatkan sekalipun tidak sesuai keinginanku. Ada rasa tidak damai sejahtera tinggal di situ. Memang tempatnya juga sangat kecil dan tidak ada TV di kamar. Lantai kayu dan tempat tidur yang tidak nyaman. Oma kost yang, maaf, terlalu mencampuri privacy. Mau ke mana, makan apa bahkan membangunkanku yang tengah tertidur lelap karena kecapekan. Oh ya, waktu itu pintu kamarpun tidak ada kuncinya hingga oma masuk dengan leluasa, membuat tidak tenang hingga akhirnya aku dan mama membeli gembok sendiri. Ah ya, mama datang untuk membantuku mencari tempat kost, dengan uang yang tersisa yang dipakai untukku pulang. Artinya, aku tidak bisa pulang ke Manado. Untuk pulang Manado, mama meminta bantuan orang.
Sekalipun semua yang di atas, bukan jadi alasanku untuk mengeluh. Tapi ada satu hal yang terus menggangguku. Rasa tidak damai sejahtera itu. Rasa tidak tenang untuk tinggal di situ. Sebulan tinggal di situ barulah tahu bahwa si oma masih menganut kepercayaan nenek moyang Cina *sorry for Chinese people*. Dan caranya bersembahyang memuja suaminya yang telah meninggal benar-benar membuat bulu kuduk merinding. Mereka keluarga Kristen tapi masih percaya seperti itu. Oma juga tinggal dengan anak perempuannya. Dan baru diketahui juga bahwa dia suka beribadah ke 'pendeta' yang memuja setan. Dan itu semua baru diketahui setelah sebulan tinggal di situ. Namun apa daya, uang kost sudah terlanjur di bayar untuk bulan berikutnya. Tinggalah saya sebulan lagi sebelum pindah. Total dua bulan tinggal di
New Place.
Dengan alasan itu, tekadku sudah bulat untuk pindah. Sebulan sebelum pindah itu, saya mencari tempat kost baru. Untuk ada teman sekantor yang merekomendasikan tempat kost. Bayaran lebih mahal tapi tempat lebih memadai dan privasi lebih terjaga. Sekalipun kost campuran tetapi teman-teman kostnya sangat bermartabat. Selama cowok Manado tidak tinggal di situ karena itu meragukan. Haha...ironi, akhirnya tertawa juga. Tempat ini jauh lebih baik. Bisa nonton kalau mau, masak hingga nyuci. Dan perkembangan yang luar biasa adalah memulai bisnis baru yaitu Oriflame.
Valentine sudah dekat, rencana apa yang hendak kulakukan? Hmm...Let's think!
To be continued...
Sebentar lagi hari Valentine. Sekalipun bagiku setiap hari adalah hari kita berbagi kasih sayang, tetap saja untuk tahun ini rasanya sepi, jauh dari keluarga. Tinggal sendiri di kota yang asing.
Jakarta.
Ibukota yang penuh kesibukan. Dipenuhi orang-orang yang rajin mencari uang. Mereka bukannya cinta uang tapi demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tempat tinggalku saat ini. Menjadi anak kost untuk pertama kalinya. Hari-hari yang kujalani tidaklah mudah. Budaya yang berbeda membuatku mengalami apa yang namanya Culture Shock. Tempat ini sungguh berbeda. Berbagai macam orang dari segala penjuru Indonesia bahkan dari luar negeri berkumpul di ibukota Indonesia ini. Kota yang selalu menjadi langganan banjir.
Tujuan saya datang ke kota ini sungguh suatu perkembangan yang luar biasa. Tidak terpikir di pikiran saya sebelumnya untuk tinggal di sini. Saat datang ke Jakarta semata-mata hendak mengikuti tes dari Kemenlu. Pikiran saya bahwa saya hanya akan tinggal kurang lebih seminggu di sini untuk mengikuti tes dan kemudian pulang ke kampung halamanku di Manado.
Ternyata perkembangannya jauh dari yang kubayangkan. Tinggal di ibukota memiliki berbagai fasilitas yang dibutuhkan. Akhirnya perkembangan membawaku tinggal di sini. Kali inipun kupikir takkan lama. Hanya sebulan. Menyewa sebuah kamar di sebuah rumah besar dan di keluarga yang tidak kukenal, benar-benar terasa asing.
Flashback. Jakarta Selatan.
Tempatnya dekat dengan kantor walikota Jakarta Selatan. Ibu kostnya sangat ramah. Namun semua ini terasa asing. Karena tempatnya berbentuk rumah, sangat tidak enak untuk keluar rumah, bahkan saat diinginkan. Tidak banyak memori di sini. Kebanyakan hanya berdiam diri di kamar sambil menonton TV dengan channel-channel dari TV Kabel. Saat di Manado, saya terbiasa dengan menonton dengan Indovision dan adanya TV Kabel di kamar sungguh menenangkan. Mama juga mengirimkan PS2 yang bisa kumainkan saat bosan. Saya menunggu sebulan untuk mendengar hasil dari tes yang kuikuti. Waktu sebulan itu kuhabiskan dengan belajar dan diselingi dengan menonton dan bermain PS2. Kugunakan juga waktuku menjelajah beberapa tempat di Jakarta. Saya suka menggunakan busway Transjakarta karena saya masih takut naik taksi. Karena belum tahu banyak soal daerah Jakarta, pikiran bahwa taksi bakal membawaku berputar-putar demi tarif argo yang mahal sungguh menakutkan. Dua kali kejadian seperti itu terjadi dan rasa takut untuk mencobanya lagi. Sekalipun begitu, sebulan itu dipenuhi rasa tidak tenang dan gugup menunggu hasil tes yang bakal menentukan apakah aku tinggal di Jakarta untuk tes selanjutnya atau pulang ke Manado.
Sebulan berakhir dan aku belum lolos. Belum. Bakal kucoba lagi tahun depan. Hopefully. Sekarang saatnya pulang. Begitu pikirku. Sampai orangtuaku menyarankanku untuk tinggal di Jakarta dan kerja di sini. Mengatakannya mudah. Hhaahh..Aku mendesah. Bagaimana cara mendapatkan pekerjaan? Itu tidak mudah. Berbagai rekomendasi dari orangtuaku untuk meminta bantuan orang-orang kenalan mereka yang bahkan belum pernah kutemui sebelumnya. Kenal saja tidak. Aku paling tidak suka 'mengemis-ngemis'. Hingga akhirnya ada yang memberiku pekerjaan. Walau bukan sepenuhnya yang kuinginkan. Untuk saat ini, itu cukup. Saatnya pindah. Tempat kerjaku dan tempat kost di Jakarta Selatan jauh letaknya.
Next Stop. Jakarta Kemayoran.
Akhirnya mendapat tempat kost setelah bertanya di sana-sini. Karena mencarinya terburu-buru, kurang lebih sejam-an, maka tempat kost itu didapatkan sekalipun tidak sesuai keinginanku. Ada rasa tidak damai sejahtera tinggal di situ. Memang tempatnya juga sangat kecil dan tidak ada TV di kamar. Lantai kayu dan tempat tidur yang tidak nyaman. Oma kost yang, maaf, terlalu mencampuri privacy. Mau ke mana, makan apa bahkan membangunkanku yang tengah tertidur lelap karena kecapekan. Oh ya, waktu itu pintu kamarpun tidak ada kuncinya hingga oma masuk dengan leluasa, membuat tidak tenang hingga akhirnya aku dan mama membeli gembok sendiri. Ah ya, mama datang untuk membantuku mencari tempat kost, dengan uang yang tersisa yang dipakai untukku pulang. Artinya, aku tidak bisa pulang ke Manado. Untuk pulang Manado, mama meminta bantuan orang.
Sekalipun semua yang di atas, bukan jadi alasanku untuk mengeluh. Tapi ada satu hal yang terus menggangguku. Rasa tidak damai sejahtera itu. Rasa tidak tenang untuk tinggal di situ. Sebulan tinggal di situ barulah tahu bahwa si oma masih menganut kepercayaan nenek moyang Cina *sorry for Chinese people*. Dan caranya bersembahyang memuja suaminya yang telah meninggal benar-benar membuat bulu kuduk merinding. Mereka keluarga Kristen tapi masih percaya seperti itu. Oma juga tinggal dengan anak perempuannya. Dan baru diketahui juga bahwa dia suka beribadah ke 'pendeta' yang memuja setan. Dan itu semua baru diketahui setelah sebulan tinggal di situ. Namun apa daya, uang kost sudah terlanjur di bayar untuk bulan berikutnya. Tinggalah saya sebulan lagi sebelum pindah. Total dua bulan tinggal di
New Place.
Dengan alasan itu, tekadku sudah bulat untuk pindah. Sebulan sebelum pindah itu, saya mencari tempat kost baru. Untuk ada teman sekantor yang merekomendasikan tempat kost. Bayaran lebih mahal tapi tempat lebih memadai dan privasi lebih terjaga. Sekalipun kost campuran tetapi teman-teman kostnya sangat bermartabat. Selama cowok Manado tidak tinggal di situ karena itu meragukan. Haha...ironi, akhirnya tertawa juga. Tempat ini jauh lebih baik. Bisa nonton kalau mau, masak hingga nyuci. Dan perkembangan yang luar biasa adalah memulai bisnis baru yaitu Oriflame.
Valentine sudah dekat, rencana apa yang hendak kulakukan? Hmm...Let's think!
To be continued...
Langganan:
Postingan (Atom)